24 Januari 2009
J-E-N-D-E-L-A
Setiap kali,
kubuka jendela ini aku merasa senang.
Sekedar melihat alam lain di luar sana
Mengikuti gerak irama yang sedang terjadi.
Senyum, canda, tangis, marah.
Kumpul. Bebas.
Seperti yang lain.
Baru kemarin,
di hidupku,
kamu datang.
Memaksaku menutupnya.
Banyak pilihan indah di luar jendela, katamu.
Ku pilih satu diantara mereka. Meninggalkanmu.
Dalam mimpi buruk yang setia menghantuimu.
Percuma,
kubilang kamu keliru,
Ruang hatiku cuma ada kamu.
Kamu,
tetap tak mencoba percaya cintaku tak sedangkal itu.
Sia-sia,
kupaksa kamu pahamiku,
Hanya jendela ini yang membuatku utuh,
S-E-M-P-U-R-N-A.
Namun kamu tetap berdiri di atas ketakutanmu.
Kini,
aku masih memilih membuka jendela ini.
Diam. Terendap-endap. Di belakangmu.
Biarlah,
hanya ruang ini yang tersisa untukku.
Sebelum kamu benar-benar menguncinya.
Maafkanku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar on "J-E-N-D-E-L-A"
Posting Komentar