25 Januari 2009

Hey, Perempuan, untuk siapa kau berdandan???


Pernah saya pergi ke Rusia sama suami. Pas di jalan, suami lihat cewek pakai rok pendek dan bot sedengkul. Karena dia suka, saya langsung diajak ke butik dan dibelikan rok serta bot yang sama. Meski disana dingin, saya tetep pakai. Daripada suami lirik perempuan lain."
Metropolis Weekend-Jawa Pos, 25 Januari 2009

***
Perasaan saya tergelitik begitu membaca serentetan kalimat di atas. Di sebuah surat kabar terbesar di Jawa Timur. Cerita tentang lima wanita bersuami. Wanita-wanita high end, dilihat dari tampang, cerita dan gaya hidup yang ada dalam tulisan itu. Topiknya : “Jaga Penampilan Biar tetap Disayang”. Topik legitimitasi kekuasaan laki-laki dalam media *sigh*.

***
Men act and women appear. Men look at women. Women watch themselves being looked at.
John Berger

Tapi, apa benar, sampai kini, perempuan, selalu berdandan karena laki-laki, bahkan untuk ‘menyelamatkan’ laki-laki yang dicintainya dari perempuan lain??? Sampai-sampai harus nggak nyaman dengan pakaiannya pun tetap dipaksakan?

“Meski disana dingin, saya tetep pakai. Daripada suami lirik perempuan lain”

Huh, kasian sekali, nasib mereka yang seperti itu sad...
***

Saya, perempuan, tidak munafik kalau tujuan berdandan sekali-kali adalah untuk ‘dilirik’ laki-laki. Tapi, itu bukan satu-satunya alasan saya untuk berdandan. Itu bonus buat saya.

Saya bahkan telah lupa kini sejak kapan saya berdandan karena sang pacar. Mungkin, karena sudah berpacaran lama, sehingga berdandan demi dia, sudah ada dalam daftar urutan terakhir resep untuk mempertahankan hubungan.

Berdandan, bagi saya, adalah kesenangan. Senang karena kulit saya jadi bersih. Melihat kapas putih yang kemudian menjadi coklat setelah dioleskan ke muka saya, membuat saya sangat legaaaa karena sang pembersih wajah ini sudah berhasil mengangkat debu-debu dan kotoran yang menempel ke wajah saya. Sama halnya jika saya lama di kamar mandi untuk rutinitas luluran. Ketika butiran scrub itu berhasil mengangkat kotoran yang ada di tubuh saya, saya amat sangat puas. Entah mengapa, saya bahkan merasa lega ketika banyak kotoran yang terangkat. Dibanding jika tak ada noda dalam kapas dan gosokan scrub.

Saya merasa bersih. Baru.

Berlama-lama di depan cermin, bagi saya, adalah rasa syukur. Bersyukur atas anugerah Tuhan atas keelokan raga yang diberikan Tuhan pada saya. Maka, saya ekspresikan dengan mencintai diri saya sendiri. Caranya, dengan menjaga penampilan. Mencoba oles sana-sini. Mencoba baju bagus ini itu. Pasang, copot sepatu ini itu. Bahkan, ketika tak ada satu pun yang melihatnya ketika saya berdandan, karena pintu kamar tertutup rapat, atau tak ada yang memujipun, saya merasa harus tetap mempercantik diri. Untuk diri saya sendiri. Karena ada kesenangan tersendiri disana. Ekspresi diri. Puas. Utuh. Nyaman menjadi diri yang sempurna. Bukan menjadi diri yang lain.

Ah, saya bahkan tak punya kata lagi. Yang pasti ini adalah bentuk kesenangan yang laki-laki tak pernah rasakan
cool.

4 komentar on "Hey, Perempuan, untuk siapa kau berdandan???"

Anonim mengatakan...

sereeem *puas*
hehehehe...
sumpah serem denger cerita beginii..
alhamdulillah..aku sudah ter bentuk seperti ini...
tapi punya adik cewe yg msh kecil nih

"d-Wee!" on 25 Januari 2009 pukul 22.08 mengatakan...

Wening...
Salah komen. Posting satunya, Bu', klo yang itu. Huhu2.
Thx anyway. Dijaga Rena nya ya. Aku juga punya adik cew umur 12 tahun.

Btw, kamu sudah 'terbentuk' apanya nih??? :-D

Yuk, kita lanjutkan bertengkar kita di Plurk. wakakawww...Piss, Ning.

Anonim mengatakan...

tau gak siiiih, aku juga baca artikel ini. baru baca judulnya aja aku langsung komentar ke masku "aku benci artikel ini. ngeliat judulnya aja udah eneg."

kayaknya perlu dicekokin Marry Elle Brown tuh yang nulis artikel...perlu aku pinjemin ke rujukan tha??!! *emosi jiwa*

ranii mahardika on 4 Februari 2009 pukul 22.00 mengatakan...

mungkin itu karena memang perempuannya yang "minder" dan ga punya cukup "keahlian" atau "kelebihan" untuk terlihat "berharga" di mata lelaki.....


mariii, kita sama-sama berjuang untuk kaum kitaaa.....

Posting Komentar

 

My PLayGround Copyright 2009 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipietoon | All Image Presented by Online Journal


This template is brought to you by : allblogtools.com | Blogger Templates