20 November 2008

What Do U think about CPNS/PNS?

0 komentar

Curropt.

Ribet.



Begitu kira-kira komentar beberapa temanku begitu mendengar kata CPNS/PNS. Jawaban pertama, muncul karena banyaknya para pejabat negara yang ‘memakan’ uang negara. Rasanya, untuk stigma negatif ini lebih menggeneralisir bahwa semua PNS berbuat seperti itu. Untuk yang satu ini, aku kurang setuju. Budaya korupsi sudah mendarah daging di negeri ini. Semuanya tergantung dari individu masing-masing. Contoh kecilnya, adalah para juru parkir liar (yang jelas-jelas dia bukan berstatus PNS) yang dengan mudahnya memakai satu karcis retribusi parkir berkali-kali pakai, dan juga tarif parkirnya yang di atas tarif parkir resmi. Padahal jelas-jelas perbuatannya juga memakan pendapatan daerah.



Jawaban kedua, keluar dari mulut seorang sahabatku, yang bolak-balik mundur untuk mendaftar jadi CPNS karena dia tak punya kelengkapan apa pun. Surat Keterangan Catatan Kepolisian, Kartu Kuning Depnaker dan lain sebagainya. “Mau nglamar kerja ae kok sek angele”, gitu katanya. Sayang, cuma satu dari 1000 orang di negeri ini yang punya pikiran sama dengan sahabatku itu. Coba kalau lebih banyak yang seperti dia pastinya peminat CPNS akan sedikit. Tapi nyatanya, peminat CPNS masih tinggi. Peminat CPNS Departemen Luar Negeri saja, misalnya, untuk Tahun Anggaran 2008 ini, syarat administrasi yang masuk ke PO BOX yang mereka sediakan ada sekitar 13.000 berkas (Lihat di sini)



Rekrutmen CPNS memang lagi dilakukan serentak di hampir seluruh Departemen pemerintahan pada bulan September-November 2008 ini. Namun, ada beberapa Departemen yang tidak menyertakan jurusanku, Ilmu Komunikasi di formasinya (ex. CPNS Pemkot Surabaya, Sidoarjo,Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)). Dan yang lebih banyak mengecewakan lagi, ada banyak yang menyertakan jurusan Ilmu Komunikasi di formasi yang dibutuhkan Departemennya, namun pelaksanaannya di kota Jakarta atau di kota lain (ex. Sekretariat Negara, Depkominfo). Hhh….untuk yang satu ini, lebih baik aku nggak mendaftar deh, karena pasti berat di ongkos, padahal masih tes I dengan beribu-ribu pesaing.



Oya, jika aku ditanya apa yang aku pikirkan tentang CPNS/PNS adalah sistem yang kurang transparan. Pernah suatu kali, aku ikut registrasi online Bulog. Tanpa ada tanggal pengumuman seleksi administrasi plus kelengkapan administrasi apa saja yang harus disiapkan, tiba-tiba namaku dinyatakan tidak ada dalam daftar nama yang lolos seleksi. Aneh…

The newest one, ujian online depperin. Ujian online pertama, sebelum jadwal yang ditentukan, yaitu pada tanggal 18 Oktober 2008, 2 hari sebelumnya aku terima sms pemberitahuan ID, password serta waktu ujian online. Wah, keren nih, bondo bgt sms satu persatu peserta, gitu pikirku saat itu. Tapi, sayang, ternyata ujian online ini sangat mengewakan. Loadingnya lambat bgt, error melulu pula. Baru jawab soal no.1, klik lanjut, eh, yang muncul soal no.3. Ternyata, yang merasakan kekecewaan ini sepertinya bukan cuma aku saja, karena beberapa hari sesudahnya, ada ujian ulang online Depperin. Seperti pihak Depperin tahu akan masalah kekecewaan para peserta. Temenku, Dita, yang nggak dapat sms konfirmasi pada ujian online 1, ternyata malah dapat sms untuk mengikuti ujian online ulang Depperin ini. Sebaliknya, aku malah nggak dapat. Beruntung, salah satu temanku yang lain, yang juga nggak dapat sms konfirmasi pada ujian online ulang, mengecek imelnya, dan memberitahu aku, dan ternyata di inbox imel ku pun ada. Berbeda dengan ujian online yang pertama kali, ujian online ulang ini emang benar-benar lancar. Sama sekali berbeda dengan yang ujian online 1.



Next, lolos ujian online maka ada ujian tulis di Balai Diklat Industri Surabaya. Belum ada kejanggalan, sampai saat itu. Namun, sudah 2 minggu berlalu nih dari ujian tulis tersebut, tapi belum ada pengumuman siapa aja yang lolos seleksi ujian tulis-websitenya sudah aku cek tiap hari-. Seorang temanku yang bertanya pada salah satu panitianya saat itu, si panitia juga menyatakan belum tau kapan tanggal pastinya. Jika dibandingkan dengan ujian Dephub yang berlangsung 2 hari sebelumnya, dan diberitahu pasti kapan tanggal pengumuman seleksi ujian tulisnya, maka kecanggihan Depperin yang menggunakan sistem ujian online jadi percuma saja. Kalau begini, siapa yang bisa menjamin ‘tidak ada apa-apa’ di balik seleksi CPNS tersebut?! Sayang sekali, sudah habis uang banyak untuk mengadakan seleksi, belum lagi sekarang semua Departemen seperti berebut untuk ‘tampil’ yang paling maju di era internet ini, namun kok masih saja belum setransparan seperti yang digaung-gaungkan. Belum lagi, kalau ada jadwal pengumuman yang diundur-undur. Hhh… maaf saja, kalau masih ada kecurigaan.



Nah, sekarang aku lagi menunggu pengumuman seleksi administrasi BPK nih. Tidak ada tanggal pasti. Itu artinya harus online tiap hari atau seperti apa kata BPK, akan ada surat panggilan untuk mengikuti ujian per tahap yang akan dikirim ke alamat peserta. Wah, untuk yang kedua, aku salut bgt deh kalau memang terjadi *still waiting what’ll happen next.



Info terbaru 051208: aku sudah terima Surat Panggilan dari BPK..Good Job! Doain keterima ya...^_^. Meskipun jaraknya lama 'n gak ada kepastian juga pada awalnya, pengumuman Depperin juga sudah ada sejak 2 minggu yang lalu: Check this out

19 November 2008

On The 'Mudik' Way

0 komentar

Dalam empat bulan ini, aku sekeluarga sudah melakukan tiga kali perjalanan Surabaya-Jawa Tengah. Sayang, perjalanan pertama dan kedua adalah perjalanan duka. Yang pertama, bulan Juni 2008, sepupuku, Mas Agus, harus meninggal dunia di usia 32 tahun, karena kanker kelenjar getah bening yang telah lama menggerogoti tubuhnya. Perjalanan keduaku, bulan September 2008, juga disebabkan karena nenek tercintaku meninggal dunia. Maka perjalanan ketiga kali ini, perjalanan mudik pada H-3 Lebaran, agak terasa kurang ‘ngangenin’, karena baru saja pulang kampung beberapa bulan yang lalu. Namun, jelas saja, perjalanan mudik pastinya lebih terasa ‘heboh’ dibanding perjalanan pulang kampung biasa, karena jalan-jalan terasa lebih padat.



Dalam mudik kali ini, aku merasa ada yang hilang. Tentu saja, aku sudah membayangkan Lebaran tanpa Mbah Putri (aku memanggil nenek dengan sebutan mbah-javanese biggrin) yang pasti akan berbeda dengan hari Lebaran pada tahun-tahun sebelumnya. Tapi, kali ini, yang akan aku tulis adalah bagaimana suasana mudik yang aku habiskan sekitar 10 jam perjalanan Surabaya-Magelang, dan 5 jam Magelang-Purwokerto (perjalanan kami sekeluarga memang sangat santai sekali, sekali jalan saja bisa berhenti makan, pipis, isi bensin aja sampe 3x, makanya Surabaya-Magelang saja, sampe 10 jam. Hehehe2).



Pos mudik, tentu saja, banyak menghiasi jalan di sepanjang perjalanan. Kebanyakan yang aku temui adalah di sepanjang perjalanan Surabaya-Ngawi. Selanjutnya, masuk provinsi Jawa Tengah, hal itu jarang ditemui. Kebanyakan pos mudik yang ada milik Indosat, Telkomsel, Indomie, bersama rivalnya, Mie Sedaap, serta ada pula pos mudik milik Astra. Sayang sekali, provider yang aku pake, XL, cuman ada 1-2 kali, dan itu saja dia hanya sebagai partner dari Astra. Sementara, spanduk-spanduk iklannya plus promo murahnya bertebaran dimana-mana, namun sayang, untuk pos mudik ini tampaknya, XL tidak memberi perhatian penuh sad. Padahal, rivalnya, Indosat, dengan sangat mudah posko mudiknya dapat ditemukan dimana-mana. Padahal nih, bukannya pos mudik begini adalah salah satu bentuk kampanye Public Relations Perusahaan, rite?! Gimana nih XL?!



Tertarik untuk mampir ke pos mudik, maka kami sekeluarga juga mencoba mampir ke pos mudik milik Mie Sedaap, tepatnya pas melakukan perjalanan pulang Magelang-Surabaya. Ini nih foto adekku, Eggy, yang lagi asyik makan mie Sedaap. Hehehe. Nggak kelupaan juga aku mencoba pijat refleksi yang disediakan gratis disini ( Sayang, nggak ada fotonya)


Oh ya, satu lagi, buat aku, perjalanan mudik Lebaran kali ini, yang berbeda adalah selain banyak spanduk iklan yang lebih rame daripada biasanya, adalah adanya spanduk iklan orang-orang yang 'nggak dikenal,' terutama di jalan lintas kota yang padat. Yup. Maksudnya, adalah, para caleg-caleg, capres (meskipun belum pasti mencalonkan diri, poster Soetrisno Bachir banyak banget ada di jalanan), plus juga ada kandidat cabup (seperti cabup Karanganyar, Hj. Rina) yang mulai memproklamirkan diri. Tampaknya, arus mudik kali ini memang dimanfaatkan begitu baik oleh para politikus ini…

 

My PLayGround Copyright 2009 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipietoon | All Image Presented by Online Journal


This template is brought to you by : allblogtools.com | Blogger Templates