Walaupun terasa ringan, namun gaya bahasa yang cerdas khas Dee, masih terasa kental di novel ini, plus gaya bahasa yang lebih puitis dibanding dengan karya Dee yang lain. Nilai lebih novel ini, seperti yang menjadi daya tarik utama promosinya, adalah karena ada juga versi CD nya. Jika biasanya sejauh yang aku tahu, lirik lagu kebanyakan dipakai buat skenario sinetron, maka karya Dee ini adalah karya yang lumayan baru. Nggak baru-baru banget, karena sebelum ini, ada Andrei Aksana yang juga sudah menggarap ide ini dari jauh-jauh hari. Namun, Andrei nggak se’booming’ Dee. Jika Andrei langsung menyisipkan CD OST novelnya ke dalam paket pembelian novelnya, maka tidak dengan Dee. CD dan novelnya dijual terpisah. Lebih istimewa lagi, karena memang Dee adalah seorang penyanyi asli, maka tidak heran pengarapan musiknya juga dikerjakan dengan sungguh2. Berisi 11 kisah, dengan 2 judul berbahasa Inggris, plus ilustrasi gambar dan foto yang ‘wah’ makin membuat sempurna novel ini. Bagian favoritku, “Tidur”, yang banyak membuat aku surprise dengan isi ceritanya. Bagian ini bercerita tentang seorang wanita karir yang benar-benar sangat merindukan untuk lepas dari rutinitas kerjanya yang membuatnya berpisah dengan anak-anak dan suaminya. Bagian ini, buat aku, jika mau dilihat dari analisis gendernya nih (Halah..), terlihat bahwa sisi ibu dan istri tak pernah bisa dipisahkan dari seorang wanita. Selain itu, bagian terfavorit lainnya dalam novel ini adalah, “Peluk”, yang mengisahkan bahwa tak perlu harus memiliki untuk mencintai. Berpisah bukan berarti tak lagi mencintai. Pengin tau curhat Dee mengenai perpisahannya dengan Marcell, yang jadi bahan gosip akhir2 ini, bolehlah kita menyimpulkannya lewat cerpen “Peluk” yang ada dalam novel ini. Lagipula, setelah aku mendengarkan lagu Peluk, ternyata lagu ini lagu lama (dulu Shanty yang nyanyiin). Buat aku pribadi, lagu yang dah lebih dulu kukenal, makin mudah membekas di hati. Lebih lengkap lagi ketika sudah baca versi cerpennya. Nggak salah klo Dee bilang, novel ini adalah sentuh hati dari dua sisi. Untuk pernyataan yang satu ini, memang benar kok. Ada beberapa isi cerpen yang msih terasa ‘ngambang’ kurang tau apa maksudnya, namun ketika aku baca lirik lagu yang ada di awal halaman setiap judul cerpen, aku jadi lebih ‘ngeh’ apa isi ceritanya. Kalo mau ndengerin semua lagunya, selain hits singlenya -Malaikat Juga Tahu- , walaupun hanya sebatas potongan versi RBTnya, coba mampir ke www.dee-rectoverso.com . Sayang sekali, aku sempat cari CD nya di toko2 kaset ‘n CD, (pada akhir bulan Oktober 2008), hasilnya masih nihil . Sedangkan untuk novelnya saja, di toko buku yang aku kunjungi hanya tinggal beberapa buah saja. Novel yang dikemas hard cover ini dibandrol harga Rp 75.000, sedangkan klo mau lebih murah, silahkan beli saja di Toko buku Diskon (like Toga Mas), cuma tinggal Rp 60.000. Atau mau langsung pesan paket Novel dan CDnya juga bisa di websitenya langsung. Jadi nggak sabar, nunggu karya Dee berikutnya neh…^_^
05 Desember 2008
Rectoverso by Dee Lestari
Buat aku, membaca kumpulan cerpen karya Dee kali ini terasa lebih ‘ringan’ dibandingkan dengan membaca serial Supernova-nya, meski ada beberapa cerpen yang harus lebih dalam kucerna apa maksudnya..:-).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar on "Rectoverso by Dee Lestari"
waduh...malah aku gak tahu tuh karya2nya dee..makasih ya infonya...mau langsung meluncur....
Posting Komentar