11 Februari 2009

There are no accidents


Bukan suatu kebetulan jika saya tanpa sengaja membaca catatan harian milik karyawan lama di kantor saya yang seharusnya tidak ditulis di buku kantor yang milik publik (akibatnya, saya menemukan nya dan membacanya)… Mbak Anik, sebutlah nama nya begitu, menulis tentang ajaran tentang kebetulan yang ada di Kungfu Panda. Ajaran moral dalam judul posting ini. Mbak Anik kemudian bercerita tentang betapa ‘kebetulannya’ saat itu mau nonton film animasi yang biasanya dia hindari. Suatu ‘kebetulan’ yang ternyata membuat dia memberi judul pada tulisannya “Anik ada bukan karena kebetulan” (Hmm, krisis pede ternyata bukan hanya milik saya wink ).


Begitu saya membaca itu, saya jadi ingat peristiwa dua minggu lalu. Peristiwa sederhana, tapi cukup membuat saya sadar akan anugerahNYA yang telah DIA atur sedemikian rupa. Sabtu dua minggu lalu, saya sempat salah membaca tanggal tes di sebuah bank. Tes tulis Perbankan. Entah, karena saya begitu paniknya dengan tes dengan materi asing yang belum pernah saya coba sebelumnya (Hmm, berkali-kali ikut tes di berbagai bank, baru ini pengalaman pertama saya ikut tes tulis Perbankan), atau karena saya memang sedang jenuh-jenuhnya dengan keadaan psikologis saya yang sudah jadi pengangguran hampir setahun, maka Jumat malamnya, saya sudah prepare belajar tentang perbankan, googling materi perbankan, dan banyak menemukan materinya di sini. Setelah ngeprint, saya mencoba belajar materi-materi itu. Esoknya, untuk memastikan tanggal tesnya, saya membuka amplop pengumuman tes yang diberikan pihak bank pada saya. Dan, ternyata, tulisannya adalah hari Sabtu, 7 Februari 2009. Bukan Sabtu, 31 Januari 2009. Oo oo… itu kan masih seminggu yang lagi. Perasaan saya sedih malah saat itu. Saya ingin segera menyelesaikan segala tahapan tes ini. Agar segera bisa mengetahui jawaban tentang tahapan hidup saya yang satu itu.

Jumat, 6 Februari 2009, telepon rumah saya mati. Tak ada nada sambung sama sekali. Jadilah, nasib koneksi Speedy saya mati. Hhh..padahal saya besok pagi harus tes tulis perbankan. Ya, saya baru sadar atas jadwal yang telah Allah atur untuk saya. Terima kasih, Allah…untunglah saya sempat salah tanggal minggu lalu, sehingga saya sudah menyiapkan semua materinya. Dan Alhamdulillah, materi tes juga banyak diambil dari website yang sama. Saya yang seminggu sebelumnya menertawakan ketololan diri saya sendiri, sekarang malah sangat bersyukur atas ketololan saya tersebut. Pasti bukan suatu kebetulan kalau saya salah baca tanggal tes, dan telepon rumah saya tiba-tiba mati.

Contoh lain, sudah menjadi rahasia publik jika proses rekrutmen di hampir semua perusahaan pasti ada ‘titipan’ nya. Mau dibikin setransparan mungkin, rasanya pasti akan selalu ada orang titipan di perusahaan tersebut. Berkali-kali ikut tes di berbagai perusahaan, saya sudah tak heran lagi dengan kejadian itu. Kasak-kusuk pasti selalu ada. Omongan negatif jika ada yang ketahuan ‘titipan orang dalam’ yang berhasil lolos, tak mungkin dihindari. Saya sendiri dulu juga suka sebal dengan orang-orang yang seperti itu, tapi sekarang saya makin percaya bahwa kalau memang itu jalan rezeki bagi mereka, ya memang sepantasnya mereka mendapatkan pekerjaan tersebut, walau dengan ‘jalan nitip’. Bukan suatu kebetulan, kalau punya kenalan, saudara ‘orang dalam’, jika memang jalan pintu rezeki mereka dari sana. Asal bukan pakai suap-menyuap, masih sekedar nepotisme, masih bisa dimaafkan, bagi saya. Karena ada bukti lain juga, bahwa ada beberapa teman saya yang ‘nitip’ ke suatu perusahaan, tapi nyatanya dia tidak diterima. Berarti memang bukan rezeki dia. Walau sudah ‘nitip, eh, masih gagal juga….

Bukan suatu kebetulan juga yang pasti, kalau saya baru diterima kerja setelah 9 bulan menganggur (Waks, lama ya??! ). Karena ternyata, Allah menunggu mental pekerja saya tumbuh terlebih dahulu. Hahahaa
….ya, saya bukan orang yang cukup rajin. Untuk pekerjaan rumah saja, saya mau mencuci seminggu sekali baju-baju saya yang saya anggap lumayan bagus, manually by myself, walau ada pembantu di rumah saya. Pekerjaan rumah lain? Yah, paling saya cuma merapikan, membersihkan, menyapu, mengepel kamar saya sendiri. Hahaha… Maka, bukan suatu kebetulan, kalau 2 bulan terakhir, pembantu saya itu harus pulang kampung dan resign selamanya, karena melahirkan anak pertamanya. Maka, jadilah 2 bulan terakhir ini, saya jadi “Pembantu Rumah Tangga” di rumah saya sendiri, selama saya masih menganggur. Lumayan, mental pekerja saya sudah mulai tumbuh. Sudah bukan mental Direktur lagi, mengutip apa yang sahabat saya katakan. Wis gelem soro (sudah mau susah).

Ya, semuanya memang sudah diatur. Tak ada yang kebetulan. Allah sudah punya jadwal, lengkap dengan detik, menit, dan jam nya apa dan kapan DIA akan berikan nikmat pada hamba NYA. Dan apa yang kita anggap terbaik bagi kita, belum tentu bagi Allah, tapi tidak sebaliknya. Semua akan tiba dan indah pada waktunya.

I love u so much, Allah…

2 komentar on "There are no accidents"

Anonim mengatakan...

cie cie yg udah kerjaaaa..
traktiraaaaaaan

syem on 28 Maret 2009 pukul 19.11 mengatakan...

wah...selamat atas suksesnya...
moga bertahan hingga akhir...
dan yg pasti bukan akhir yg datangnya dini...
trus berjuang dan do'a
Agar Allah tidak menciptakan jadwal pensiun muda....
Aminnnnn..

salam kenal...
syem.... your frend in facebook

Posting Komentar

 

My PLayGround Copyright 2009 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipietoon | All Image Presented by Online Journal


This template is brought to you by : allblogtools.com | Blogger Templates