Ada topik yang menarik buat saya, di Intisari bulan Februari ini. Judulnya “Ramai-ramai jadi Wartawan Warga”. Citizen journalism, bahasa kerennya. Artikelnya bercerita tentang warga biasa, yang bukan berprofesi wartawan, yang kini juga mulai menulis dan melaporkan apa yang terjadi di sekitar mereka pada orang lain. Warga biasa kini bukan lagi sebagai pihak pasif yang menerima informasi, namun sudah sebagai pihak aktif yang juga mulai menulis dan menyebarkan berita.
Fenomena ini, tentu saja berkat perkembangan internet. Dalam Intisari sendiri, dicontohkan bahwa peristiwa bom yang terjadi di Mumbai beberapa bulan lalu dapat segera menyebar luas dari situs Twitter yang diakses melalui HP oleh salah satu anggota komunitas Twitter.
Media lain untuk citizen journalism ini adalah blog, pastinya. Sudah berapa juta orang di dunia ini yang punya blog? Saya baru beberapa bulan lalu, benar-benar tahu dunia blog. Surprise karena ternyata saya menemukan ada anak kecil yang sudah punya blog, seperti TheZiehan, yang umurnya baru 13 tahun. Dibandingkan dengan ketika saya masih umur segitu, paling banter saya main tamagochi. Geleng-geleng kepala, ketika blogwalking, tenyata ada banyak blog yang hanya copas sana-copas sini. Setidaknya, untuk mengikuti tren atau meningkatkan page rank web nya ya??? Terkesima, karena banyak blog yang tulisannya bagus, walau mereka bukan penulis professional. Salah satunya, ini atau teman saya ini yang saya suka gaya tulisannya. Saya sendiri? Ah, saya sih cuma menulis apa yang saya tulis dengan bahasa apa adanya saya… Belum pintar ‘bermain’ kata. Sealiran dengan teman saya ini. Senang juga blogwalking, karena juga menemukan media tulisan sehari-harinya penulis-penulis professional, seperti miliknya, dan miliknya.
Back to Twitter, saya sendiri nggak punya account Twitter, karena saya sudah punya account di micro blogging yang mirip dengan Twitter, yaitu Plurk. Awal pengin punya Plurk, saya lihat dari blog ini. Saya pikir Plurk itu apa dan ngapain… ternyata, we must share what we are doing to the world….Hahahaha2 . Lebay ya… belum lagi, ketika awal saya punya Plurk, saya masih males dan binun mau nulis apa, akhirnya saya biarin aja tuh Plurk nganggur. Eh, ternyata ada mbah karma nya juga, yang ngamuk kalau absen ngeplurk sehari aja. Saya memang tidak (atau belum?) seperti Wening yang sudah menganut tag line Plurk, put your life on the line, dalam hidupnya. Hahaha2. Saya jadi inget semalam di tret milik Wening, dia bilang kalau pacarnya habis membuatkannya account Telkomsel Flash plus rekeningnya yang juga jadi tanggungan pacarnya, karena sang pacar merasa kasihan pada Wening dan mengatakan “aku kasian ma kamu, kayanya kamu nggak bisa sehari aja hidup tanpa ngeplurk …”. Wakakakkawww .
Sebelum saya tahu Plurk, sebenarnya sudah ada fasilitas shoutout di Friendster (FS) yang juga bisa memberi tahu pada dunia apa yang sedang kamu rasakan, sedang kamu pikirkan atau apa yang sedang kamu lakukan… tapi, karena tidak ada fasilitas memberikan komentar , yang akhirnya bisa jadi ajang cela-celaan, ajang gossip, ajang curhat, maka fasilitas ini tampaknya nggak laku di FS. Beda dengan saingan FS yang makin berjaya, Facebook (FB), yang menyediakan fasilitas ini, maka status “What are u doing at the moment” milik FB, lebih eksis. Begitu pula dengan comment foto di FB, yang ramai banget, karena ada tambahan fasilitas tag. Padahal FS juga punya fasilitas photo comment, tapi sepi-sepi saja tuh. Apa cuma karena fasilitas tagnya saja yang membuat FB lebih ‘juara’? Saya rasa bukan itu ya, bagi saya yang istimewa adalah News Feed yang ada di Home milik kita. Karena semuanya update milik teman kita akan dengan segera diumumkan disitu. Tanpa harus ngeklik apa-apa lagi, kita sudah testi teman kita satu sama lain, contoh : Sierra wrote on Lia's wall: Ayo, kapan kita jalan-jalan?, beda dengan update FS yang harus diklik lagi, contoh. Lia received new comment (buat tahu apa komen yang ada di pagenya Lia, kita harus ngeklik lagi). Sedangkan FB sekali klik saja sudah bisa mencela, memuji, mengomentari teman, tanpa harus masuk ke page na teman. Cukup dari News Feed yang ada di Home account FB kita (otomatis kelebihan yang dimiliki FB ini juga jadi kekurangannya karena terlalu 'ember' bgt, makanya jangan nulis gosip yang aneh-aneh disini ya). Red bubble mark notifications FB yang bikin risih kalau nggak diklik juga membantu kita terupdate terus dari komen foto-foto yang ada tag kita, atau status kita atau milik teman kita yang kita komentari. Beda dengan FS yang new messages, new testimonial nya yang nggak punya “tanda yang bikin risih dilihat kalau nggak diklik”. Keistimewaan FB lainnya adalah tampilan FB yang sederhana membuatnya mudah diakses di HP, dan nggak membuang pulsa banyak, dibanding FS. Saya sendiri merasa lebih punya ikatan batin lebih kuat dengan teman-teman saya, dengan account FB yang saya buat, dibanding dengan FS. Satu-satunya yang membuat saya kurang nyaman di FB adalah applications invitation yang terlalu banyak, kuis ini, kuis itu, game ini, game itu....
OK, mumpung sekarang narsis dan lebay nggak dilarang, silahkan saja mengikuti tren ini, apalagi kalau bisa memberikan informasi yang berguna juga buat yang lainnya, nggak ada salahnya kan??!
Fenomena ini, tentu saja berkat perkembangan internet. Dalam Intisari sendiri, dicontohkan bahwa peristiwa bom yang terjadi di Mumbai beberapa bulan lalu dapat segera menyebar luas dari situs Twitter yang diakses melalui HP oleh salah satu anggota komunitas Twitter.
Media lain untuk citizen journalism ini adalah blog, pastinya. Sudah berapa juta orang di dunia ini yang punya blog? Saya baru beberapa bulan lalu, benar-benar tahu dunia blog. Surprise karena ternyata saya menemukan ada anak kecil yang sudah punya blog, seperti TheZiehan, yang umurnya baru 13 tahun. Dibandingkan dengan ketika saya masih umur segitu, paling banter saya main tamagochi. Geleng-geleng kepala, ketika blogwalking, tenyata ada banyak blog yang hanya copas sana-copas sini. Setidaknya, untuk mengikuti tren atau meningkatkan page rank web nya ya??? Terkesima, karena banyak blog yang tulisannya bagus, walau mereka bukan penulis professional. Salah satunya, ini atau teman saya ini yang saya suka gaya tulisannya. Saya sendiri? Ah, saya sih cuma menulis apa yang saya tulis dengan bahasa apa adanya saya… Belum pintar ‘bermain’ kata. Sealiran dengan teman saya ini. Senang juga blogwalking, karena juga menemukan media tulisan sehari-harinya penulis-penulis professional, seperti miliknya, dan miliknya.
Back to Twitter, saya sendiri nggak punya account Twitter, karena saya sudah punya account di micro blogging yang mirip dengan Twitter, yaitu Plurk. Awal pengin punya Plurk, saya lihat dari blog ini. Saya pikir Plurk itu apa dan ngapain… ternyata, we must share what we are doing to the world….Hahahaha2 . Lebay ya… belum lagi, ketika awal saya punya Plurk, saya masih males dan binun mau nulis apa, akhirnya saya biarin aja tuh Plurk nganggur. Eh, ternyata ada mbah karma nya juga, yang ngamuk kalau absen ngeplurk sehari aja. Saya memang tidak (atau belum?) seperti Wening yang sudah menganut tag line Plurk, put your life on the line, dalam hidupnya. Hahaha2. Saya jadi inget semalam di tret milik Wening, dia bilang kalau pacarnya habis membuatkannya account Telkomsel Flash plus rekeningnya yang juga jadi tanggungan pacarnya, karena sang pacar merasa kasihan pada Wening dan mengatakan “aku kasian ma kamu, kayanya kamu nggak bisa sehari aja hidup tanpa ngeplurk …”. Wakakakkawww .
Sebelum saya tahu Plurk, sebenarnya sudah ada fasilitas shoutout di Friendster (FS) yang juga bisa memberi tahu pada dunia apa yang sedang kamu rasakan, sedang kamu pikirkan atau apa yang sedang kamu lakukan… tapi, karena tidak ada fasilitas memberikan komentar , yang akhirnya bisa jadi ajang cela-celaan, ajang gossip, ajang curhat, maka fasilitas ini tampaknya nggak laku di FS. Beda dengan saingan FS yang makin berjaya, Facebook (FB), yang menyediakan fasilitas ini, maka status “What are u doing at the moment” milik FB, lebih eksis. Begitu pula dengan comment foto di FB, yang ramai banget, karena ada tambahan fasilitas tag. Padahal FS juga punya fasilitas photo comment, tapi sepi-sepi saja tuh. Apa cuma karena fasilitas tagnya saja yang membuat FB lebih ‘juara’? Saya rasa bukan itu ya, bagi saya yang istimewa adalah News Feed yang ada di Home milik kita. Karena semuanya update milik teman kita akan dengan segera diumumkan disitu. Tanpa harus ngeklik apa-apa lagi, kita sudah testi teman kita satu sama lain, contoh : Sierra wrote on Lia's wall: Ayo, kapan kita jalan-jalan?, beda dengan update FS yang harus diklik lagi, contoh. Lia received new comment (buat tahu apa komen yang ada di pagenya Lia, kita harus ngeklik lagi). Sedangkan FB sekali klik saja sudah bisa mencela, memuji, mengomentari teman, tanpa harus masuk ke page na teman. Cukup dari News Feed yang ada di Home account FB kita (otomatis kelebihan yang dimiliki FB ini juga jadi kekurangannya karena terlalu 'ember' bgt, makanya jangan nulis gosip yang aneh-aneh disini ya). Red bubble mark notifications FB yang bikin risih kalau nggak diklik juga membantu kita terupdate terus dari komen foto-foto yang ada tag kita, atau status kita atau milik teman kita yang kita komentari. Beda dengan FS yang new messages, new testimonial nya yang nggak punya “tanda yang bikin risih dilihat kalau nggak diklik”. Keistimewaan FB lainnya adalah tampilan FB yang sederhana membuatnya mudah diakses di HP, dan nggak membuang pulsa banyak, dibanding FS. Saya sendiri merasa lebih punya ikatan batin lebih kuat dengan teman-teman saya, dengan account FB yang saya buat, dibanding dengan FS. Satu-satunya yang membuat saya kurang nyaman di FB adalah applications invitation yang terlalu banyak, kuis ini, kuis itu, game ini, game itu....
OK, mumpung sekarang narsis dan lebay nggak dilarang, silahkan saja mengikuti tren ini, apalagi kalau bisa memberikan informasi yang berguna juga buat yang lainnya, nggak ada salahnya kan??!
5 komentar on "Lagi musim lebay"
ngeblog n jadi blogger addict mungkin paling asik, banyak temen terus ikata persodaran kayaknya lebih kuat, walo hanya lewat komen. FB dalah tempat bertegur sapa. tapi bicara aah otak ya nge-blog wkwkwkwkwkwk, iya main aja ke tempatku to suryaden.blogspot.com buanyak temen yang bs jadi separing partnet apapun... see you there
huhuhuhhuhuhuhuhuuhuhuhuhuhu
memang semua punya kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri, twitter memang juga naik daun dan bagus, tapi kalo mau panjang dan lebih terbuka ya ngeblog memang lebih memuaskan.. salam kenal yak...
setuju ma yang di atas...
ngeblog memang lebih asyik..
Sepakat sepakat, blog lebih asyik karena ruang bermainnya lebih luas dari sekedar nampang dan cela-celaan.
Saya sendiri ndak punya Plurk/twitter, bukan artis yang harus menjadi center of d'world.
Ya kan??
Posting Komentar