19 November 2008

On The 'Mudik' Way


Dalam empat bulan ini, aku sekeluarga sudah melakukan tiga kali perjalanan Surabaya-Jawa Tengah. Sayang, perjalanan pertama dan kedua adalah perjalanan duka. Yang pertama, bulan Juni 2008, sepupuku, Mas Agus, harus meninggal dunia di usia 32 tahun, karena kanker kelenjar getah bening yang telah lama menggerogoti tubuhnya. Perjalanan keduaku, bulan September 2008, juga disebabkan karena nenek tercintaku meninggal dunia. Maka perjalanan ketiga kali ini, perjalanan mudik pada H-3 Lebaran, agak terasa kurang ‘ngangenin’, karena baru saja pulang kampung beberapa bulan yang lalu. Namun, jelas saja, perjalanan mudik pastinya lebih terasa ‘heboh’ dibanding perjalanan pulang kampung biasa, karena jalan-jalan terasa lebih padat.



Dalam mudik kali ini, aku merasa ada yang hilang. Tentu saja, aku sudah membayangkan Lebaran tanpa Mbah Putri (aku memanggil nenek dengan sebutan mbah-javanese biggrin) yang pasti akan berbeda dengan hari Lebaran pada tahun-tahun sebelumnya. Tapi, kali ini, yang akan aku tulis adalah bagaimana suasana mudik yang aku habiskan sekitar 10 jam perjalanan Surabaya-Magelang, dan 5 jam Magelang-Purwokerto (perjalanan kami sekeluarga memang sangat santai sekali, sekali jalan saja bisa berhenti makan, pipis, isi bensin aja sampe 3x, makanya Surabaya-Magelang saja, sampe 10 jam. Hehehe2).



Pos mudik, tentu saja, banyak menghiasi jalan di sepanjang perjalanan. Kebanyakan yang aku temui adalah di sepanjang perjalanan Surabaya-Ngawi. Selanjutnya, masuk provinsi Jawa Tengah, hal itu jarang ditemui. Kebanyakan pos mudik yang ada milik Indosat, Telkomsel, Indomie, bersama rivalnya, Mie Sedaap, serta ada pula pos mudik milik Astra. Sayang sekali, provider yang aku pake, XL, cuman ada 1-2 kali, dan itu saja dia hanya sebagai partner dari Astra. Sementara, spanduk-spanduk iklannya plus promo murahnya bertebaran dimana-mana, namun sayang, untuk pos mudik ini tampaknya, XL tidak memberi perhatian penuh sad. Padahal, rivalnya, Indosat, dengan sangat mudah posko mudiknya dapat ditemukan dimana-mana. Padahal nih, bukannya pos mudik begini adalah salah satu bentuk kampanye Public Relations Perusahaan, rite?! Gimana nih XL?!



Tertarik untuk mampir ke pos mudik, maka kami sekeluarga juga mencoba mampir ke pos mudik milik Mie Sedaap, tepatnya pas melakukan perjalanan pulang Magelang-Surabaya. Ini nih foto adekku, Eggy, yang lagi asyik makan mie Sedaap. Hehehe. Nggak kelupaan juga aku mencoba pijat refleksi yang disediakan gratis disini ( Sayang, nggak ada fotonya)


Oh ya, satu lagi, buat aku, perjalanan mudik Lebaran kali ini, yang berbeda adalah selain banyak spanduk iklan yang lebih rame daripada biasanya, adalah adanya spanduk iklan orang-orang yang 'nggak dikenal,' terutama di jalan lintas kota yang padat. Yup. Maksudnya, adalah, para caleg-caleg, capres (meskipun belum pasti mencalonkan diri, poster Soetrisno Bachir banyak banget ada di jalanan), plus juga ada kandidat cabup (seperti cabup Karanganyar, Hj. Rina) yang mulai memproklamirkan diri. Tampaknya, arus mudik kali ini memang dimanfaatkan begitu baik oleh para politikus ini…

0 komentar on "On The 'Mudik' Way"

Posting Komentar

 

My PLayGround Copyright 2009 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipietoon | All Image Presented by Online Journal


This template is brought to you by : allblogtools.com | Blogger Templates